Kosa Kata

BAB I
 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah
1:1.1 Latar Belakang
Tingkat pengetahuan kebahasaan dimulai dari pengetahuan tentang kosa kata. Kosakata dikembangkan menjadi frasa, kemudian dikembangkan lagi menjadi kalimat yang akhirnya akan membuahkan sebuah paragraf. Susunan paragraf-paragraf membentuk wacana atau karangan.
Mengingat pentingnya peranan kosakata dalam bahasa, maka para perumus kurikulum telah menjadikan kosakata itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program pengajaran bahasa indonesia. Adapun standar kompetensi mata pelajaran bahasa indonesia SMA dan MAN  yaitu “menulis karangan naratif dan nonnararif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, memakai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan majemuk” (kurikulum 2004 standar kompetensi Mata Pelajaran kelas I Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Negeri Depdiknas 2004 : 3).
Peranan guru dalam proses pembelajaran di sekolah sangat besar dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami kosakata. Pembelajaran bahasa berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih di tekankan penggunaan pendekatan komunikatif. Hal ini berlandaskan pada pemikiran bahwa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa.
Kurikulum Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Negeri tahun 2004 menjelaskan bahwa siswa harus mampu menulis karangan naratif dan nonnaratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, memakai ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan majemuk.
Muatan kurikulum Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Negeri tahun 2004 menjelaskan bahwa siswa mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu persoalan atau peristiwa yang terjadi di sekitar, berwawancara dan melaporkan hasil wawancara, mendeskripsikan benda atau alat, dan menyimpulkan dialog atau percakapan serta memerankan drama pendek.
Mengingat pentingnya pemahaman kosakata bahasa Indonesia tersebut, penulis akan mengadakan penelitian secara khusus tentang pemahaman kosakata bahasa Indonesia oleh siswa kelas I SMA Negeri 1 Lembah Seulawah Aceh Besar. Memulai penelitian ini peneliti mendapatkan data dan informasi yang lengkap tentang pemahaman kosakata bahasa Indonesia oleh siswa kelas 1 SMA Negeri I Lembah Seulawah Aceh Basar.
Salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan. Salah satu usaha dalam mewujudkan fungsi diatas adalah peningkatkan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Peningkatan mutu pengajaran bahasa sudah di laksanakan oleh pemerintah dengan berbagai usaha, antara lain dengan peningkatan dan pengembangan kurikulum. Termasuk di dalamnya bahasa pengajaran, metode, alat bantu, sistem evaluasi, dan peningkatan mutu tenaga tehnik edukatif.
Pengajaran kosakata di sekolah bertujuan agar siswa mampu dan terampil menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia yang direncanakan pada semua lembaga pendidikan merupakan suatu perwujudan dari rangkaian usaha ke arah pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara mantap dan dinamis.
Ruang lingkup kurikulum 2010 ini meliputi aspek kemampuan berbahasa dan kemampuan sastra. Aspek kemampuan berbahasa memiliki subaspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra.
Secara umum tujuan pengajaran bahasa Indonesia menurut kurikulum 2010 adalah sebagai berikut :
1.      Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa Negara.
2.      Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.
3.      Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
4.      Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).
5.      Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6.      Siswa menghargai dan membangkitkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Meningkatkan pentingnya pemahaman kosakata bagi siswa SMA dan banyaknya hambatan bagi mereka dalam memahami kosakata, dalam hal ini saya sangat tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang kemampuan siswa kelas I SMA Negeri I Lembah Selawah Aceh Besar memahami kosakata dalam teks bahasa Indonesia.
1.1.2 Masalah
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Bagaimanakah kemampuan murid SMA Negeri I Lembah Seulawah memahami kosakata dalam teks bahasa Indonesia ?”
1.2 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rincian yang telah di ungkapkan di atas, tujuan dari penelitian ini dapat dinyatakan secara umum dan secara khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami kosakata dalam teks bahasa Indonesia.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Memperoleh gambaran tentang kemampuan kelas I SMA Negeri Lembah Seulawah Aceh Besar.
2.      Mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas I SMA Negeri I Lembah Seulawah  menggunakan kosakata dalam kalimat.
1.3 Anggaran Dasar dan Hipotesis
1.3.1 Anggaran Dasar
Pada dasarnya murid-murid telah memiliki sejumlah ilmu pengetahuan dan pengalaman, terutama mengenai kosakata. Pengetahuan dan pengalaman tersebut kadang-kadang terasa sangat sulit untuk dikemukakan. Untuk dapat mengemukakan hal-hal tersebut perlu diberi alat bantu. Alat bantu tersebut berupa gambar tunggal, gambar seri, peta, dan dena, bisa juga berwujud objek alam / lingkungan. Keberadaan alat bantu (media) ini akan memudahkan siswa untuk mengemukakan ide-ide, atau gagasan baik yang dikembangkan melalui bahasa lisan maupun bahasa tulis dan memudahkan memahami kosakata dalam teks bahasa Indonesia.
1.3.2 Hipotesis
Agar penelitian ini lebih terfokus, peneliti perlu merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis tersebut adalah kemampuan siswa kelas 1 SMA Negeri I Lembah Seulawah Aceh Besar memahami kosa kata didalam teks bahasa Indonesia memadai.


1.4  Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat:
1.      Bagi penulis sendiri, yaitu untuk menembah wawasan tentang pelaksanaan pambalajaran pengenalan kosakata.
2.      Bagi Dinas pendidikan, penelitian ini bermanfaat bagi kepentingan pendidikan dan pengajaran karena informasi–informasi yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran kosakata berguna bagi pengembangan mutu pendidikan.
3.      Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan pedonan, arah, atau strategi dalam pembelajaran penguasaan kosakata.
1.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas I SMA negeri I lembah selawah Aceh Besar tahun pengajaran 2010/2011. Siswa kelas I SMA Negeri I lembah selawah Aceh Besar berjumlah 50 siswa. Jumlah siswa yang tersebar pada kelas Va dan Vb.
1.6 Metode dan Tehnik Penelitian
1.6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digumakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif berusaha memecahkan permasalahan yang aktual yang terjadi pada masa kini. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mendeskripsikan tingkat hubungan antara dua variabel, yaitu hubungan antara pengetahuan kebahasaan dengan keterampilan menulis, metode korelasional sangat cocok diguanakan. Pelaksanaan metode tersebut mengikuti langkah–langkah kerja sebagai berikut ; menyusun desain penelitian, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menulis laporan penelitian.
1.6.2 Teknik Penelitian
1.6.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka teknik pengumpulan data yang sesuai adalah teknik tes. Cara yang digunakan untuk melaksanakan ini adalah memberikan kata–kata yang harus dicari artinya ataupun menyajikan kata–kata yang harus dicari kesamaan artinya.
1.6.2.2 Teknik Pengelolaan Data
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis statistik sederhana atau teknik analisis kuantitatif, sebagaimana lazimnya digunakan untuk mengolah data hasil suatu tes. Untuk membuktikan hipotesis, penulis menjelaskan kategori nilai kemampuan murid dalam penelitian ini.
Selanjutnya data penelitian ini diolah dengan mencari nilai rata–rata yang diperoleh siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
M
Keterangan rumus :
M              = Mean
Sigma (jumlah)
F                           = Frekuensi
X               = Nilai tengah kelompok kelas
Fx             = Hasil perkalian antara F dan X
N               = Banyak murid.
Data tersebut diolah dengan menggunakan Tabel Distribusi Frekuensi yang dikemukakan Sudijono (2005 : 51) dengan langkah–langkah sebagai berikut:
a.       Menentukan Range (Rg)
b.      Menentukan jumlah kelas (K)
c.       Menentukan lebar kelas (i)
d.      Menyusun tabel distribusi frekuensi
e.       Mencari nilai rata–rata (M), dengan menggunakan rumus.
Setelah nilai rata–rata diperoleh, lalu ditentukan kamampuan siswa tersebut mengenai kemampuan memahami kosakata dalam teks bahasa Indonesia. Untuk menentukan golongan mampu atau tidak mampu penulis menggunakan klasifikasi penilaian berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004.
Tabel I
Klasifikasi Nilai
NO
RENTANG SKOR
NILAI
KETERANGAN
1
2
3
4
5
81 – 100
61 – 80
41 – 60
21 – 40
0,1 – 20
A
B
C
D
E
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar