KETAHANAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional atau kelangsungan hindup bangsa yang sering kita tejemahkan dengan keamanan nasional, lebih fokus pada kekuatan militer daripada kekuatan lain yang ada dalam kehidupan suatu nangsa.  kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi. Stabilitas dari networking aspek-aspek tersebut akan menciptakan Tannas yang kuat. Tannas lahir di Seskoad (Sekolah Staf & Komanda Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada saat itu berusaha mengembangkan doktrin sendiri tentang national security, berdasarkan pengalaman sendiri dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan aspek kehidupan yang lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena alasan politik, agama dan sumber daya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk bertahan.
Ketahanan Nasional harus dijaga dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang mencintai Negara kesatuan republik Indonesia. Jangan sampai kejadian lepasnya sipadan dan ligitan terulang kembali, sehingga bangsa Indonesia utuh dan tidak tercerai berai. Sikap tegas dari pemerintah dibutuhkan untuk menjaga Indonesia ini dalam satu kesatuan, tidak boleh satu pihakpun yang dapat mengganggu kedaulatan NKRI. Katakan “Perang” jika seandainya ada bangsa lain yang mengganggu dan mencoba memecah belahkan persatuan bangsa Indonesia.



 

















 



BAB II

1.    KONSEPSI  KETAHANAN NASIONAL
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam
 
Beberapa konsepsi yang perlu dipertahankan dan dikembangkan untuk Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional yaitu:
Aspek Ekonomi
 Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut :
  1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
  2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
  3. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan
  4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.

Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.  Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Aspek Pertahanan dan Keamanan
 Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pertahanan dan Keamanan Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
  1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
  2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Aspek Politik
 Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
Upaya mewujudkan ketahanan nasional baik  aspek politik dalan negri maupun aspek politik luar negri


Ø  Politik Dalam Negri
  1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum
  2. Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat
  3. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
Ø  Politik Luar Negeri
  1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerja sama interansional di berbagai bidang
  2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara
  3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
  4. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional
Aspek Ideologi
Aspek Idiologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Aspek Ideologi Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan sebagai berikut
Ø  Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif
Ø  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia
Ø  Pendidikan moral Pancasila
Ø  Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumberdariPancasila

v  Pengertian tantangan, ancaman dan hambatan
  1. Tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.
  2. Ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
  3. Hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam.
v  Ketahanan nasional suatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut :
  1. Manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Mawas ke dalam, yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada diri bangsa dan negara itu sendiri.
  3. Kewibwaan, yaitu ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional.
  4. Dinamis, yaitu kondisi tingkat ketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.



2. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF DALAM KETAHAN NASIONAL
Dampak Positif
Ada beberapa pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme :
1.    Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu Negara jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap Negara menjadi meningkat.
2.    Terbukanya pasar internasional, miningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa Negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.    Kita dapat meniruh pola berpikir yang abaik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan iptek  dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Dampak Negatif
Meski demikian,Habalino berpendapat globalisasi juga mempunyai pengaru negative terhadap nilai-nilai nasionalisme.
1.    Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah dari arah idiologi pancasila keidiologi liberalisme. Jika hal tersebut akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
2.    Hilangnya rasa cinta produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut, dll) membanjiri di Indonesia.Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negri menunjukan gejala berkurangnya rasa rasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia “, ungkap Habelino yang juga mantan presiden mahasiswa universitas cenderawasih. Dijelaskan, aspek.
3.    Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cendrung meniruh budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.    Adanya kesenjangan sosial yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5.    Muculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidak peduliaan antar perilaku sesama warga.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak peduli dengan kehidupan bangsa. “pengaruh-pengaruh diatas memang tidak secara lansung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang diluar negri dianggab baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di Negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehinggga menggagu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa, “ ungkapnya.
Berdasarkan analisa dan uraian terebut, menurut Habelino, pengaruh negatif  globalisasi lebih banyah dari pada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langka untuk mengantisipasi pengaruh negative globalisasi terhadap nilai nasionalisme


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.    Ketahanan Nasional harus kita jaga dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang mencintai Negara kesatuan republik Indonesia.
2.    Kita harus mempertahankan dan mengenbangkan baik dalam aspek ekonomi, aspek budaya, aspek ideologi, aspek politik maupun aspek pertahanan dan keamanan untuk mencapai ketahanan nasiaonal itu sendiri
3.    Kita harus melakukan langka untuk mengantisipasi dari pada pengaruh negative globalisasi demi untuk mencapai kemakmuran bangsa itu sendiri yaitu bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar